Label:
Ulangan
Rumus Naat...
Posted by As-Sirny
Posted on 00.26
with No comments
حَقِيْقِي
|
جر
|
نصب
|
رفع
|
نَعَتْ
|
|
مذكر
|
معرفة
|
مَرَرْتُ ِبزَيْدٍ
الْعَالِمِ
|
رَأَيْتُ زَيْدًا
الْعَالِمَ
|
جَاءَ زَيْدٌ
الْعَالِمُ
|
مفرد
|
نكرة
|
مَرَرْتُ ِبرَجُلٍ
عَالِمٍ
|
رَأَيْتُ رَجُلاً
عَالِمًا
|
جَاءَ رَجُلٌ
عَالِمٌ
|
||
مؤنث
|
معرفة
|
مَرَرْتُ ِبهِنْدٍ
الْعَالِمَةِ
|
رَأَيْتُ هِنْدًا
الْعَالِمَةَ
|
جَائَتْ هِنْدٌ
الْعَالِمَةُ
|
|
نكرة
|
مَرَرْتُ ِبإِمْرَأَةٍ
عَالِمَةٍ
|
رَأَيْتَ إِمْرَأَةً
عَالِمَةً
|
جَاءَتْ إِمْرَأَةٌ
عَالِمَةٌ
|
||
مذكر
|
معرفة
|
مَرَرْتُ بِالزَّيْدَيْنِ
الْعَالِمَيْنِ
|
رَأَيْتُ الزَّيْدَيْنِ
الْعَالِمَيْنِ
|
جَاءَ الزَّيْدَانِ
الْعَالِمَانِ
|
تسنية
|
نكرة
|
مَرَرْتُ ِبرَجُلَيْنِ
عَالِمَيْنِ
|
رَأَيْتُ
رَجُلَيْنِ عَالِمَيْنِ
|
جَاءَ رَجُلاَنِ
عَالِمَانِ
|
||
مؤنث
|
معرفة
|
مَرَرْتُ
ِبالْهِنْدَيْنِ الْعَالِمَتَيْنِ
|
رَأَيْتُ
الْهِنْدَيْنِ الْعَالِمَتَيْنِ
|
جَائَتِ
الْهِنْدَانِ الْعَالِمَتَانِ
|
|
نكرة
|
مَرَرْتُ ِبإِمْرَأَتَيْنِ
عَالِمَتَيْنِ
|
رَأَيْتُ
إِمْرَأَتَيْنِ عَالِمَتَيْنِ
|
جَائَتْ
إِمْرَأَتَانِ عَالِمَتَانِ
|
||
مذكر
|
معرفة
|
مَرَرْتُ
ِبالزَّيْدِيْنَ الْعَالِمِيْنَ
|
رَأَيْتُ
الزَّيْدِيْنَ الْعَالِمِيْنَ
|
جَاءَالزَّيْدُوْنَ
الْعَالِمُوْنَ
|
جمع
|
نكرة
|
مَرَرْتُ ِبرِجَالٍ
عَالِمِيْنَ
|
رَأَيْتُ رِجَالاً
عَالِمِيْنَ
|
جَاءَ رِجَالٌ
عَالِمُوْنَ
|
||
مؤنث
|
معرفة
|
مَرَرْتُ ِبالْهِنْداتِ
الْعَالِمَاتِ
|
رَأَيْتُ الْهِنْداتِ
الْعَالِمَاتِ
|
جَاءَتِ
الْهِنْدَاتُ الْعَالِمَاتُ
|
|
نكرة
|
مَرَرْتُ
ِبنِسَاءٍ عَالِمَاتٍ
|
رَأَيْتُ نِسَاءً
عَالِمَاتٍ
|
جَاءَتْ نِسَاءٌ عَالِمَاتٌ
|
سَبَـِبـي
|
جر
|
نصب
|
رفع
|
نَعَتْ
|
الصنف
الخامس من الإبتدائية للبنين
|
مَرَرْتُ
ِبزَيْدٍ الْعَالِمِ أَبُوْ هُ
|
رَأَيْتُ زَيْدًا
الْعَالِمَ أَبُوْ هُ
|
جَاءَ زَيْدٌ
الْعَالِمُ أَبُوْ هُ
|
معرفة
|
مَرَرْتُ
ِبرَجُلٍ عَالِمٍ أَبُوْ هُ
|
رَأَيْتُ رَجُلاً
عَالِمًا أَبُوْ هُ
|
جَاءَ رَجُلٌ
عَالِمٌ أَبُوْ هُ
|
نكرة
|
RAUDLATUL ULUM KENCONG: SELAMAT TAHUN BARU HIJRIYAH 1435 DAN AURAD 1 MUHAR...
Posted by As-Sirny
Posted on 20.30
with No comments
RAUDLATUL ULUM KENCONG: SELAMAT TAHUN BARU HIJRIYAH 1435 DAN AURAD 1 MUHAR...: PENGURUS KOORDINATOR PUSAT JAM`IYYAH AHLITH THARIQAH ALQADIRIYYAH
WANNAQSYABANDIYYAH YAYASAN PONDOK
PESANTREN RAUDLATUL ULUM KENC...
WANNAQSYABANDIYYAH YAYASAN PONDOK
PESANTREN RAUDLATUL ULUM KENC...
MENGAPA PENDIDIKAN ITU PENTING?
Posted by As-Sirny
Posted on 20.15
with No comments
MENGAPA PENDIDIKAN ITU PENTING?
Ma’asyiral muslimin, jama’ah
shalat jum’at rahimakumullah,
Marilah kita senantiasa
meningkatkan takwa kepada Allah subhanahu wata’ala. Karena bekal takwa inilah
yang akan menyelamatkan kita dari siksa neraka, tidak ada yang akan selamat
dari neraka, kecuali orang-orang yang bertakwa. Firman Allah Ta’ala, artinya,
ثُمَّ نُنَجِّي
الَّذِينَ اتَّقَوْا وَنَذَرُ الظَّالِمِينَ فِيهَا جِثِيًّا(٧٢)
“Kemudian Kami akan
menyelamatkan orang-orang yang bertakwa dan membiarkan orang-orang yang zhalim
di dalam neraka dalam keadaan berlutut.” (QS.
Maryam: 72)
Label:
Khutbah2
ADAB MURID THARIQAH
Posted by As-Sirny
Posted on 22.14
with No comments
A. ADAB
MURID THARIQAH DENGAN GURU MURSYID
1.
Menghormati Guru Mursyid, secara lahir dan bathin.
2.
Meyakini bahwa dia tidak akan bisa mencapai maksud dan
tujuan suluknya tanpa perantaraan Guru Mursyid.
3.
Berserah diri, mentaati dan mengikuti bimbingan dan
arahan Guru Mursyid dengan kerelaan hati.
4.
Khidmah dan melayani Guru dengan rasa senang dan
dengan segala kemampuan, baik dengan
harta maupun tenaga.
5.
Tidak berpaling dari sesuatu yang dikerjakan Guru
Mursyid.
6.
Tidak sampai mempertanyakan, menyangsikan dan meragukan
langkah dan petunjuk Guru Mursyid.
7.
Memposisikan diri dihadapan Guru Mursyid, selayaknya
seorang mayit dihadapan orang yang memandikan.
8.
Pada saat berkumpul dengan Guru Mursyid, tidak
bertujuan selain pendekatan (taqorrub) kepada Alloh Ta’ala.
9.
Memenangkan pilihan Guru Mursyid dibanding pilihan
sendiri, urusan ibadah dan selainnya.
10. Tidak
meneliti kelakuan dan langkah-langkah Guru Mursyid.
11. Berbaik sangka terhadap Guru Mursyid
12. Menjaga
nama baik dan keselamatan Guru Mursyid, baik saat dihadapannya maupun tidak.
13. Tidak
menyembunyikan dan menutup-nutupi segala sesuatu isi hati dan impian dihadapan
Guru Mursyid.
14. Tidak
memberi masukan dan pandangan tatkala ada orang lain mohon petunjuk kepada Guru
Mursyid.
15. Tetap
berbuat baik dan penuh khidmah kepada keluarga Guru Mursyid, biarpun saat
beliau bepergian.
16. Pada
saat seorang murid merasakan keheranan pada diri sendiri ( ujub ), hendaknya menjelaskan
kepada Guru Mursyid, agar diberi petunjuk dan dicarikan obat untuk penyakit
ujub tersebut.
17. Menganggap
semua barang pemberian Guru Mursyid adalah sesuatu yang amat istimewa, dan
tidak akan menjualnya.
18. Jujur
dengan Guru Mursyid sebagai modal dasar saat proses pencarian seorang Guru
Mursyid.
19. Tatkala
murid melihat sisi-sisi kelemahan dan kekurangan Guru Mursyid, tidak sampai
mengurangi akan keyakinannya kepada beliau.
20. Dihadapan
Guru Mursyid, seorang murid jangan sampai memperbanyak pembicaraan ( kata-kata
).
21. Bersuara
dengan nada yang rendah dihadapan Guru Mursyid.
22. Tidak
duduk bersila dihadapan Guru Mursyid, dan duduklah dengan penuh tatakrama dan
tawadlu’.
23. Sesegera
mungkin melaksanakan segala perintah Guru Mursyid.
24. Menjauhi
dan membenci segala yang tidak disukai oleh Guru Mursyid.
25. Tidak
bercengkerama dan akrab dengan seseorang yang tidak suka dengan Guru Mursyid.
26. Mencintai
dan menyayangi seseorang yang dicintai dan disayangi Guru Mursyid.
27. Bisa
menerima saat hubungannya dengan Guru Mursyid agak renggang, dan beliau lebih
dekat dengan orang lain.
28. Tidak
duduk di tempat duduk yang disediakan untuk Guru Mursyid.
29. Tidak
mendesak dan memaksa kepada Guru Mursyid agar beliau menuruti permintaan murid.
30. Tidak
menyampaikan kata-kata dan penjelasan dari Guru Mursyid kepada orang lain dan
masyarakat, kecuali sekedar yang bisa difahami oleh orang yang diajak bicara
serta harus mampu mengukur pola pikir dan kemampuan akal mereka.
B.
ADAB MURID UNTUK DIRINYA SENDIRI.
1.
Meyakini bahwa Alloh Ta’ala selalu memandang dan
mengawasinya.
2.
Tidak bergaul dan tidak berteman dengan orang yang
selalu berbuat jelek.
3.
Bergaul dengan orang-orang yang baik.
4.
Tidak berlebihan ( secukupnya / ala kadar ) di dalam
hal makanan, minuman, pakaian dan istri.
5.
Tidak tergiur dengan keindahan dan kemewahan dunia, dan
selalu mementingkan urusan akhirat.
6.
Tidur tidak dalam keadaan junub.
7.
Tidak banyak mengharap milik orang lain ( toma’ ).
8.
Sabar dan tahan uji pada saat kesulitan hidup,
sementara masyarakat tidak mempedulikannya.
9.
Selalu introspeksi ( meneliti kekurangan dan kelemahan
diri ).
10. Mengurangi
waktu yang digunakan untuk tidur, lebih-lebih waktu malam hari setelah tengah
malam.
11. Berusaha
semaksimal mungkin mencari makanan yang halal.
12. Berhenti
makan sebelum kenyang.
13. Menjaga
lisan dari ucapan yang tidak ada manfaatnya.
14. Menjaga
mata dari pandangan yang diharamkan.
15. Meninggalkan
bersenda-gurau.
16. Tidak
banyak memperdebatkan suatu pemahaman ilmu, yang terpenting membanyak
mengamalkannya.
17. Tidak
menemui teman saat hati kalut.
18. Tidak
tertawa dengan terbahak-bahak.
19. Tidak
meneliti kehidupan dan tingkah laku orang lain serta memperdebatkannya.
20. Tidak
gila pangkat, jabatan dan kekuasaan.
21. Selalu
tatakrama dan andap asor ( tawadlu’ ) kepada siapapun.
22. Selalu
takut kepada Alloh Ta’ala, dan mengharapkan ampunan-Nya.
23. Selalu
menyandarkan diri kepada kehendak Alloh Ta’ala tatkala kita berbuat dan berkata
( insya Alloh ).
24. Merahasiakan
segala sesuatu yang dilihat yang benar-benar nyata maupun dalam mimpi. Kecuali
kepada Guru Mursyid.
25. Mempunyai
waktu khusus untuk dzikir kepada Alloh Ta’ala.
26. Sesegera
mungkin menyadari untuk beribadah kepada Alloh Ta’ala.
27. Pada
saat ziyaroh hendaknya mengucapkan salam dulu kepada yang akan diziyarohi, dan
duduk di arah depan beliau ( mayit ) atau membelakangi arah qiblat, baru
membaca bacaan – bacaan rangkaian tahlil yang sudah maklum, kemudian
menghadiyahkan pahalanya kepada yang diziyarohi.
C.
ADAB MURID KEPADA ORANG LAIN.
1.
Mencintai orang lain( ikhwan ), selayaknya mencintai
diri sendiri, dan jangan hanya mementingkan kepentingan diri sendiri.
2.
Mendahului ucapan salam, bersalaman dan berpenampilan
wajah yang gembira saat bertemu orang lain.
3.
Mempergauli dan bersahabat dengan pergaulan yang baik,
4.
memperlakukan mereka dengan perlakuan yang kita sukai (
cinta kasih, saling menyayangi),
5.
Andap asor kepada orang lain.
6.
Berusaha tidak mengecewakan orang lain, memandang
mereka baik, menolong mereka dalam kebaikan, taqwa, dan mencintai Alloh Ta’ala.
mencintai sesuatu yang mendapat ridlo-Nya, memberi arahan kepada kebaikan dan
kebenaran jika kita lebih tua. Dan belajar dari mereka jika kita lebih muda.
7.
Menyayangi mereka, dalam arti kita hormat kepada mereka
yang lebih tua, dan menyayangi kepada yang lebih muda, juga siap melayani
mereka biarpun hanya seperti menata alas kaki untuk mereka.
8.
Menyayangi mereka, dengan bentuk tidak segan-segan
memberi nasehat kebaikan kepada mereka tatkala mereka khilaf. ( secara dari
hati ke hati ).
9.
Berbaik sangka kepada mereka, tatkala kita melihat
kekurangan dari mereka, maka berfikirlah bahwa kekurangan itu justru ada pada
kita, karena setiap muslim adalah cermin dari muslim yang lain, sehingga apa
yang kita lihat dari mereka, berarti itu sebuah gambaran diri kita.
10. Mudah
menerima alasan yang disampaikan oleh mereka, biarpun mereka nyata-nyata
bohong. Karena apapun kebohongan mereka, mereka nampak hormat dan takut kepada
kita. Dengan bukti tidak berani terang-terangan melakukan kemaksiyatan di depan
mata kita.
11. Mendamaikan
mereka pada saat ada konflik ( pertikaian dan permusuhan ), diantara mereka dan
jangan memihak kepada salah satunya.
12. Jujur
kepada mereka dalam segala hal, dan jangan lupa selalu mendo’akan dan
memintakan ampunan untuk mereka.
13. Pada
saat awal kita bertemu dan bergaul dengan mereka, tanyakan nama mereka dan nama
orang tua mereka.
14. Ikut
perihatin dan menolong mereka saat harga diri mereka terinjak-injak (
solidaritas pertemanan ), atau mereka didhalimi.
15. Memenuhi
janji kepada mereka, karena janji adalah hutang, dan mengingkari janji tanda
munafiq. Karena kehidupan persaudaraan saat ini sudah penuh dengan saling
membenci diantara mereka, tidak suka kebaikan ada pada orang lain, saling
menghasud, selalu merahasiakan kebencian dan menampakkan cinta kasih ( padahal
yang ada kebalikannya ), sehingga tatkala diantara mereka bertatapan dan
bertemu, kesan yang nampak adalah sebuah kebahagiaan, keramahan, kemesraan dan
saling tersenyum. Padahal tatkala mereka berpisah yang ada hanyalah rasa benci
dan komentar yang bernada miring.
D. SESUATU YANG HARUS DIPERHATIKAN OLEH MURID THARIQAT
- Selalu menjalankan kewajiban-kewajiban sebagai seorang murid thariqah.
- Hormat, ta’at dan khidmah kepada Guru Mursyid, keluarga dan seseorang yang ada hubungan dengan Guru mursyid.
- Sabar dan ridlo / rela hati serta bisa menerima apa yang sudah ditaqdirkan oleh Alloh Ta’ala kepada seorang hambaNya
- Menjauhi dan meninggalkan sifat-sifat yang madzmumah atau tidak terpuji
- Berusaha memiliki sifat-sifat mahmudah atau yang terpuji dan diridloi oleh Alloh Ta’ala.
- Selalu meningkatkan keilmuannya ( tholabul ilmi )
- Menjalankan Pokok-pokok Thariqah Qadiriyyah :
a.
Uluwwul Himmah ( cita-cita yang tinggi )
b.
Hifdhul Hurmah ( menjaga kemulyaan Alloh Ta’ala )
c.
Husnul Khidmah ( Memperhatikan kepentingan agama )
d.
Nufudzzul ‘Azmah ( melestarikan keinginan yang baik )
e.
Ta’dhimun Ni’mah ( mengagungkan ni’mat )
- Menjalankan beberapa tujuan Thariqah :
a.
Taubat
b.
Uzlah ( menyendiri )
c.
Zuhud ( meninggalkan dunia )
d.
Taqwa ( melaksanakan perintah & meninggalkan
larangan )
e.
Qona’ah ( menerima apa adanya )
f.
Taslim ( menyerahkan diri secara totalitas kepada Alloh )
- Memiliki sifat-sifat sebagai ARKANUTH THARIQAH :
a.
Al-’Ilmu ( memiliki ilmu )
b.
Al-Hilmu ( bijaksana )
c.
Ar-Ridlo ( rela dan menerima )
d.
As-Sobru ( tahan uji )
e.
Al-Ikhlas ( hanya karena Alloh Ta’ala )
f.
Al-Akhlaqul Hasanah ( budi pekerti yang baik )
- Memiliki AHKAMUTH THARIQAH :
a.
Al-Ma’rifah ( mengenal Alloh Ta’ala )
b.
Al-Yaqin ( penuh keyakinan dan mantap )
c.
As-Sakho’ ( dermawan )
d.
As-Syukru ( bisa bersyukur dan berterima kasih )
e.
At-Tafakkur fi kholqillah ( berfikir segala ciptaan
Alloh Ta’ala )
- Menjalankan kewajiban-kewajiban sebagai penganut Thariqah :
a.
Dzikir kepada Alloh Ta’ala
b.
Meninggalkan / memusuhi keinginan hawa nafsu
c.
Meninggalkan cinta dunia atau tidak tergiur gemerlap
dan indahnya dunia
d.
Mengikuti aturan-aturan agama
e.
Berbuat baik kepada sesama makhluq
f.
Melakukan perbuatan yang baik
Label:
Berbagi